Sabtu, 24 Agustus 2019

Doa Tafakur Oleh KH. Anwar Zahid


Ya Allah, Saudara-saudaraku Allah dekat dengan kita. Dia yang Maha Agung dari segala karunia-Nya. Walaupun Allah Maha Tahu kita sering mengkhianati-Nya. Tetapi Allah tidak pernah berhenti melimpahan nikmat-Nya. Walaupun Allah tahu kita sering mengingkari-Nya. Bukankah bertemuan ini Allah juga yang menentukan. Saudara-saudara ku mari kita sejenak bertafakur. Tentang perjalanan hidup yang kita jalani selama ini.

Hari berganti hari, bulan demi bulan, tahun demi tahun. Bearti kian dekat saat kepulangan kita. Mau tidak mau hidup kita akan berakhir. Dunia hanya mampir sebentar saja. Sudah banyak orang-orang sebelum kita, kini sudah menjadi tulang-belulang. Dunia hanya tempat persinggahan sementara. Dunia adalah ladang tempat kita beramal. Dunia adalah tempat mencari bekal pulang.
Saudaraku, banyak diantara kita yang tidak mengenal arti hidup. Tiap hari memburu dunia, padahal tidak ada yang akan dibawa kecuali amal-amal kita. Mungkin ada diantara kita yang masih lama. Tetapi mungkin pertemuan ini adalah pertemuan yang terakhir. Mungkin nanti malam malaikat maut sudah datang menjemput ku. Dan kita harus siap, saudaraku bekal apakah yang kita siapkan untuk bekal pulang.
Mata kita berlumur dosa, telingga bergelimang dosa, kata-kata kita banyak melukai hati, mulut kita jarang menyebut nama Allah dengan ikhlas, pikiran kita penuh kekotoran, tubuh kita kadang kita penuhi dengan perbuatan haram, yang kita makan banyak yang haram, hati kita penuh kesombongan, amal kita banyak yang riya ingin dipuji orang, kepada orang kita sering menyakiti dan durhaka, kepada orang-orang yang lemah kita sering berbuat dholim, lalu mana yang kita jadikan bekal untuk kepulangan kita, sholat kita amat jarang bisa khusyuk, sedekah hanya sisa uang itupun sangat kecil nilainya, menolong orang kita tidak pernah, sungguh jika amal kita ditimbang dengan yang baik dan buruk, tentu kita tahu dan sadar bahwa begitu sedikit amal baik kita.

Saudaraku andaikan kain kapan besok membungkus tubuh kita, sudah habis kesempatan kita untuk beramal, kening kita tidak bisa lagi untuk bersujud, andai tubuh kita sudah terbujur kaku tidak ada lagi sholat, tidak ada lagi nikmatnya tahajud, andai mata kita sudah terpejam selama-lamanya kita tidak bisa lagi membaca Al-Qur’an, tidak bisa menatap dengan penuh kasih sayang, andai lidah kita sudah kaku membeku, lisan kita tidak bisa lagi menyebut nama Allah, tidak ada lagi keindahan berzikir, memuji Allah, kaki kita tidak bisa melakah lagi menuju kebaikan, tangan kita sudah kaku tidak bisa menolong orang, andai kita sudah menjadi mayat tidak ada lagi yang kita lakukan,  mengapa kita menyia-yiakan kesempatan hidup ini dengan maksiat-maksiat dan maksiat, di akhirat nanti kita akan di mintai pertanggung jawaban tentang semua yang kita lakukan di dunia ini di hadapan Allah subhanalllah ta’alah, kita akan di mintai pertanggung jawaban, setiap orang yang kita dholimi akan menuntut kepada Allah.
Mungkin pahala kita yang sedikit harus untuk membayar kepada orang-orang yang kita dholimi, berapa fitnah yang tersebar dari mulut kita, berapa banyak orang yang terluka perasaanya karena prilaku kita. Ya Allah, wahai yang Maha menatap, wahai yang Maha Agung, ini kami hamba-hamba-Mu yang berlumur dosa ya Allah, yang tak tau diri yang mengkhinati nikmat-nikmat-Mu, Ya Allah bukankah pertemuan ini engkau yang mentakdirkan, jadikan pertemuan ini menjadi pertemuan yang engkau ridhoi Ya Allah. Andaikan hati kami kotor karena banyak dosa, ampunilah sebanyak dosa kami Ya Allah


Tidak ada komentar:

Posting Komentar