Ya Allah, Saudara-saudaraku Allah dekat dengan
kita. Dia yang Maha Agung dari segala karunia-Nya. Walaupun Allah Maha Tahu
kita sering mengkhianati-Nya. Tetapi Allah tidak pernah berhenti melimpahan
nikmat-Nya. Walaupun Allah tahu kita sering mengingkari-Nya. Bukankah bertemuan
ini Allah juga yang menentukan. Saudara-saudara ku mari kita sejenak
bertafakur. Tentang perjalanan hidup yang kita jalani selama ini.
Hari berganti hari, bulan demi bulan, tahun demi
tahun. Bearti kian dekat saat kepulangan kita. Mau tidak mau hidup kita akan
berakhir. Dunia hanya mampir sebentar saja. Sudah banyak orang-orang sebelum
kita, kini sudah menjadi tulang-belulang. Dunia hanya tempat persinggahan
sementara. Dunia adalah ladang tempat kita beramal. Dunia adalah tempat mencari
bekal pulang.
Saudaraku, banyak diantara kita yang tidak mengenal
arti hidup. Tiap hari memburu dunia, padahal tidak ada yang akan dibawa kecuali
amal-amal kita. Mungkin ada diantara kita yang masih lama. Tetapi mungkin
pertemuan ini adalah pertemuan yang terakhir. Mungkin nanti malam malaikat maut
sudah datang menjemput ku. Dan kita harus siap, saudaraku bekal apakah yang
kita siapkan untuk bekal pulang.
Mata kita berlumur dosa, telingga bergelimang dosa,
kata-kata kita banyak melukai hati, mulut kita jarang menyebut nama Allah
dengan ikhlas, pikiran kita penuh kekotoran, tubuh kita kadang kita penuhi
dengan perbuatan haram, yang kita makan banyak yang haram, hati kita penuh
kesombongan, amal kita banyak yang riya ingin dipuji orang, kepada orang kita
sering menyakiti dan durhaka, kepada orang-orang yang lemah kita sering berbuat
dholim, lalu mana yang kita jadikan bekal untuk kepulangan kita, sholat kita
amat jarang bisa khusyuk, sedekah hanya sisa uang itupun sangat kecil nilainya,
menolong orang kita tidak pernah, sungguh jika amal kita ditimbang dengan yang
baik dan buruk, tentu kita tahu dan sadar bahwa begitu sedikit amal baik kita.
Saudaraku andaikan kain kapan besok membungkus
tubuh kita, sudah habis kesempatan kita untuk beramal, kening kita tidak bisa
lagi untuk bersujud, andai tubuh kita sudah terbujur kaku tidak ada lagi
sholat, tidak ada lagi nikmatnya tahajud, andai mata kita sudah terpejam
selama-lamanya kita tidak bisa lagi membaca Al-Qur’an, tidak bisa menatap
dengan penuh kasih sayang, andai lidah kita sudah kaku membeku, lisan kita
tidak bisa lagi menyebut nama Allah, tidak ada lagi keindahan berzikir, memuji
Allah, kaki kita tidak bisa melakah lagi menuju kebaikan, tangan kita sudah
kaku tidak bisa menolong orang, andai kita sudah menjadi mayat tidak ada lagi
yang kita lakukan, mengapa kita menyia-yiakan kesempatan hidup ini dengan
maksiat-maksiat dan maksiat, di akhirat nanti kita akan di mintai pertanggung
jawaban tentang semua yang kita lakukan di dunia ini di hadapan Allah
subhanalllah ta’alah, kita akan di mintai pertanggung jawaban, setiap orang
yang kita dholimi akan menuntut kepada Allah.
Mungkin pahala kita yang sedikit harus untuk
membayar kepada orang-orang yang kita dholimi, berapa fitnah yang
tersebar dari mulut kita, berapa banyak orang yang terluka perasaanya karena
prilaku kita. Ya Allah, wahai yang Maha menatap, wahai yang Maha Agung, ini
kami hamba-hamba-Mu yang berlumur dosa ya Allah, yang tak tau diri yang
mengkhinati nikmat-nikmat-Mu, Ya Allah bukankah pertemuan ini engkau yang
mentakdirkan, jadikan pertemuan ini menjadi pertemuan yang engkau ridhoi Ya
Allah. Andaikan hati kami kotor karena banyak dosa, ampunilah sebanyak dosa
kami Ya Allah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar